JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa, 16 Desember 2025 berhasil ditutup menguat di level 8.686,47 atau naik 0,43 persen meski sempat mengalami tekanan di awal sesi.
Penguatan IHSG kali ini didorong oleh sektor Technology yang naik 3,16 persen serta sektor Energy sebesar 1,37 persen, mencerminkan optimisme investor terhadap saham-saham strategis.
Direktur PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Reza Priyambada, menuturkan bahwa investor masih bersikap selektif dengan melakukan perdagangan jangka pendek sambil menunggu data ekonomi nasional dan global yang akan dirilis pekan ini, termasuk agenda pertemuan beberapa bank sentral terkait kebijakan moneter.
“Investor mengevaluasi data ekonomi yang tertunda untuk mengukur prospek kebijakan moneter Federal Reserve pada 2026,” ujar Reza.
Meski pasar regional dibuka melemah, seperti Indeks Nikkei 225 turun 1,56 persen dan Indeks Kospi turun 2,24 persen, IHSG justru menunjukkan pergerakan yang berlawanan. Hal ini menunjukkan ketahanan pasar domestik dalam menanggapi volatilitas global.
Analisis Teknis Mendukung Proyeksi Penguatan IHSG
Secara teknikal, candle terakhir IHSG berbentuk black spinning top, berhasil menembus MA5 dan tetap berada di atas MA20. Indikator Stochastic menunjukkan sinyal golden cross, yang menandakan potensi penguatan berkelanjutan. Berdasarkan kondisi ini, PT Reliance Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak menguat pada kisaran support 8.617 hingga resistance 8.743 pada perdagangan Rabu, 17 Desember 2025.
Kombinasi penguatan sektor unggulan dan sinyal teknis ini membuat analis memprediksi pergerakan IHSG hari ini akan berada dalam tren positif. Investor disarankan tetap memperhatikan pergerakan saham-saham unggulan dan memanfaatkan peluang perdagangan jangka pendek.
Rekomendasi Saham Potensial untuk Dipantau
Berdasarkan analisis teknikal, terdapat empat saham yang menarik untuk dicermati pergerakannya hari ini:
BRPT – Buy
Harga mendekati MA5 dan masih di atas MA20.
Candle terakhir berupa small hammer (reversal pattern) didukung akumulasi beli pada histogram MACD.
Entry: 3.600 – 3.680, Resistance: 3.770 – 3.880, Support: 3.450, Stoploss: 3.440, Target: 4.100.
PANI – Buy
Harga menembus MA5 dan mendekati MA20.
Candle white spinning top menunjukkan potensi kenaikan.
Stochastic golden cross.
Entry: 13.325 – 13.625, Resistance: 13.950 – 14.375, Support: 12.800, Stoploss: 12.775, Target: 15.450.
TPIA – Buy
Harga naik menembus MA5 dan mendekati MA20.
Candle small hammer (reversal pattern) menandakan peluang kenaikan.
Stochastic golden cross di area deep oversold.
Entry: 7.100 – 7.250, Resistance: 7.450 – 7.650, Support: 6.800, Stoploss: 6.775, Target: 8.200.
SLIS – Buy
Harga menembus MA5 dan tetap di atas MA20.
Candle bullish belt hold (bullish pattern), akumulasi beli terlihat di histogram MACD.
MACD golden cross.
Entry: 94 – 96, Resistance: 99 – 103, Support: 90, Stoploss: 89, Target: 109.
Strategi Investor di Tengah Volatilitas Pasar
Reza Priyambada menekankan pentingnya strategi cermat bagi investor, khususnya menghadapi volatilitas data ekonomi dan pengaruh pasar global. Trader dan investor disarankan memantau pergerakan saham unggulan serta menggunakan level support dan resistance sebagai panduan manajemen risiko.
Dengan banyaknya agenda rilis data ekonomi dan pertemuan bank sentral minggu ini, peluang untuk perdagangan jangka pendek masih terbuka. Sinyal teknikal yang menunjukkan golden cross dan candle pattern reversal bisa menjadi acuan bagi investor yang ingin memanfaatkan momentum kenaikan IHSG.
Pergerakan IHSG Rabu, 17 Desember 2025 diproyeksikan menguat dengan dukungan sektor Technology dan Energy. Analisis teknikal memperkuat proyeksi ini, sementara rekomendasi saham BRPT, PANI, TPIA, dan SLIS menawarkan peluang investasi jangka pendek dengan potensi return positif. Investor tetap perlu berhati-hati terhadap pengaruh data global dan fluktuasi pasar regional, serta menyesuaikan strategi trading dengan kondisi teknikal dan fundamental masing-masing saham.