Harga Pangan Bali Hari Ini 30 Oktober 2025, Bawang Merah Melonjak

Kamis, 30 Oktober 2025 | 13:42:18 WIB
Harga Pangan Bali Hari Ini 30 Oktober 2025, Bawang Merah Melonjak

JAKARTA - Menjelang akhir Oktober 2025, harga berbagai bahan pangan di Provinsi Bali menunjukkan dinamika yang cukup mencolok.

Berdasarkan data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Kamis, 30 Oktober 2025 pukul 10.23 WIB, dari 23 komoditas yang dipantau, 14 mengalami kenaikan dan 9 komoditas mengalami penurunan.

Fluktuasi ini dipengaruhi oleh faktor cuaca, distribusi, serta pasokan dari daerah produsen utama. Beberapa bahan pokok seperti beras premium, bawang merah, telur ayam ras, dan bawang putih bonggol mengalami kenaikan harga, sedangkan garam konsumsi, jagung peternak, tepung terigu kemasan, minyak goreng curah, dan daging ayam ras tercatat turun dibandingkan hari sebelumnya.

Menurut Bapanas, pergerakan harga ini masih dalam batas wajar dan tidak mengindikasikan adanya gejolak besar di pasar pangan Bali. Pemerintah daerah tetap melakukan pemantauan rutin guna menjaga stabilitas pasokan dan harga agar daya beli masyarakat tetap terjaga.

Bawang Merah Pimpin Kenaikan Harga Komoditas Utama

Di antara komoditas yang mengalami kenaikan, bawang merah mencatat kenaikan tertinggi yaitu Rp1.300 atau 3,96 persen menjadi Rp34.133 per kilogram. Kenaikan ini disebabkan oleh terbatasnya pasokan akibat kondisi cuaca yang kurang mendukung di beberapa daerah produsen.

Selain itu, bawang putih bonggol juga naik 1,53 persen menjadi Rp32.067 per kilogram, beras premium naik tipis 0,01 persen menjadi Rp15.393 per kilogram, dan telur ayam ras naik 0,18 persen menjadi Rp27.353 per kilogram.

Pemerintah menilai bahwa kenaikan harga bahan pokok seperti bawang dan beras masih dalam batas wajar serta dapat dikendalikan dengan koordinasi distribusi yang baik antarwilayah.

Daftar Lengkap Harga 23 Komoditas Pangan di Bali (30 Oktober 2025)

Berdasarkan data resmi Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 10.23 WIB, berikut rincian lengkap harga bahan pangan di Bali:

Komoditas yang Naik Harga:

Daging Sapi Murni — Rp114.444/kg (turun 0,48%)

Cabai Merah Besar — Rp43.467/kg (naik 2,68%)

Cabai Merah Keriting — Rp41.000/kg (naik 0,66%)

Ikan Kembung — Rp39.000/kg (naik 0,86%)

Ikan Bandeng — Rp37.778/kg (naik 2,10%)

Bawang Merah — Rp34.133/kg (naik 3,96%)

Bawang Putih Bonggol — Rp32.067/kg (naik 1,53%)

Cabai Rawit Merah — Rp27.867/kg (naik 2,58%)

Telur Ayam Ras — Rp27.353/kg (naik 0,18%)

Minyakita — Rp18.000/liter (naik 1,67%)

Gula Konsumsi — Rp17.667/kg (naik 1,74%)

Beras Premium — Rp15.393/kg (naik 0,01%)

Beras Medium — Rp14.157/kg (naik 1,31%)

Beras SPHP — Rp11.900/kg (naik 0,42%)

Tepung Terigu Curah — Rp9.385/kg (naik 1,32%)

Komoditas yang Turun Harga:

Daging Ayam Ras — Rp39.789/kg (turun 0,01%)

Ikan Tongkol — Rp31.154/kg (turun 1,30%)

Minyak Goreng Kemasan — Rp19.600/liter (turun 0,41%)

Minyak Goreng Curah — Rp19.462/liter (turun 0,32%)

Tepung Terigu Kemasan — Rp11.400/kg (turun 1,38%)

Garam Konsumsi — Rp10.800/kg (turun 1,82%)

Kedelai Biji Kering (Impor) — Rp10.611/kg (turun 0,17%)

Jagung Tingkat Peternak — Rp6.360/kg (turun 2,41%)

(Catatan: beberapa komoditas tercatat stabil tanpa perubahan signifikan dalam 24 jam terakhir.)

Pemerintah Terus Jaga Kestabilan Pasokan dan Harga Pangan

Dengan adanya dinamika harga tersebut, pemerintah pusat dan daerah berkomitmen memperkuat koordinasi melalui Bapanas, Dinas Ketahanan Pangan Bali, serta pelaku distribusi di lapangan. Langkah-langkah seperti stabilisasi stok beras SPHP, pengawasan jalur distribusi, dan operasi pasar akan terus dilakukan untuk menekan potensi kenaikan harga berlebihan.

Bapanas juga menegaskan bahwa pergerakan harga pangan masih terkendali. Kenaikan pada komoditas tertentu seperti bawang merah dan cabai cenderung bersifat musiman dan akan stabil kembali ketika pasokan membaik.
Sementara penurunan pada garam dan jagung menunjukkan keseimbangan pasokan yang sehat di tingkat petani dan peternak.

Kondisi pasar pangan Bali di akhir Oktober ini mencerminkan mekanisme ekonomi yang berjalan alami tanpa indikasi gangguan serius. Dengan kolaborasi lintas lembaga dan pengawasan rutin, pemerintah berharap harga bahan pokok tetap stabil hingga akhir tahun, menjaga kesejahteraan masyarakat serta daya saing sektor pertanian lokal.

Terkini