JAKARTA – Pergerakan harga emas batangan produksi Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk kembali mengalami penyesuaian pada perdagangan akhir pekan.
Pada Jumat, 19 Desember 2025, harga emas Antam tercatat mengalami koreksi tipis dibandingkan posisi sehari sebelumnya, seiring dinamika pasar logam mulia yang masih dipengaruhi sentimen global dan domestik.
Mengacu pada data resmi dari situs Logam Mulia, harga emas Antam pecahan satu gram dipatok di level Rp 2.483.000. Nilai tersebut turun Rp 4.000 dibandingkan harga pada Kamis, 18 Desember 2025, yang sebelumnya berada di posisi Rp 2.487.000 per gram. Penurunan ini menjadi sinyal bahwa pasar emas masih bergerak fluktuatif meski berada di fase akhir tahun.
Koreksi harga emas Antam kali ini terbilang terbatas dan tidak menunjukkan tekanan yang signifikan. Kondisi tersebut mencerminkan sikap pelaku pasar yang cenderung berhati-hati sambil menanti perkembangan terbaru dari pasar global, khususnya arah kebijakan moneter negara maju serta pergerakan nilai tukar.
Pergerakan harga emas masih terkendali
Harga emas kerap menjadi instrumen lindung nilai yang diminati ketika ketidakpastian meningkat. Namun dalam beberapa hari terakhir, harga emas Antam justru bergerak dalam rentang sempit. Hal ini menunjukkan adanya keseimbangan antara tekanan jual dan minat beli di pasar domestik.
Selain harga jual, nilai buyback atau harga pembelian kembali emas Antam juga mengalami penurunan dengan besaran yang sama. Pada Jumat ini, harga buyback tercatat di level Rp 2.342.000 per gram. Angka tersebut turun Rp 4.000 dibandingkan posisi sehari sebelumnya yang berada di Rp 2.346.000 per gram.
Harga buyback menjadi perhatian penting bagi investor dan masyarakat yang berencana mencairkan aset emasnya. Penyesuaian harga buyback yang sejalan dengan harga jual menandakan konsistensi pergerakan pasar emas batangan.
Faktor pasar memengaruhi harga emas
Penurunan tipis harga emas Antam tidak dapat dilepaskan dari berbagai faktor eksternal. Pergerakan harga emas dunia, perubahan suku bunga acuan global, hingga fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menjadi variabel utama yang memengaruhi harga emas di dalam negeri.
Di sisi lain, permintaan emas fisik di pasar domestik cenderung meningkat menjelang akhir tahun. Kebutuhan masyarakat untuk investasi, tabungan jangka panjang, maupun persiapan menghadapi tahun baru turut menjaga harga emas agar tidak mengalami penurunan tajam.
Kondisi ini membuat harga emas Antam tetap berada di level tinggi meski mengalami koreksi. Bagi investor jangka panjang, pergerakan seperti ini kerap dipandang sebagai bagian dari dinamika normal pasar emas.
Daftar harga emas Antam berbagai pecahan
Berdasarkan data resmi Logam Mulia, berikut adalah harga emas batangan Antam dalam berbagai ukuran pada Jumat, 19 Desember 2025. Harga yang tercantum belum termasuk pajak sesuai ketentuan yang berlaku.
Emas 0,5 gram: Rp 1.291.500
Emas 1 gram: Rp 2.483.000
Emas 5 gram: Rp 12.190.000
Emas 10 gram: Rp 24.325.000
Emas 25 gram: Rp 60.687.000
Emas 50 gram: Rp 121.295.000
Emas 100 gram: Rp 242.512.000
Emas 250 gram: Rp 606.015.000
Emas 500 gram: Rp 1.211.820.000
Emas 1.000 gram: Rp 2.423.600.000
Daftar harga tersebut menunjukkan bahwa emas Antam tersedia dalam beragam pilihan berat, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial masyarakat.
Strategi investor menyikapi penurunan harga
Bagi sebagian investor, penurunan harga emas justru dimanfaatkan sebagai momentum untuk melakukan pembelian. Koreksi tipis dianggap sebagai peluang untuk masuk ke pasar sebelum harga kembali bergerak naik.
Sementara itu, investor yang telah lama menyimpan emas cenderung memilih untuk menahan kepemilikan mereka. Dengan kondisi ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian, emas tetap menjadi aset yang dinilai aman untuk menjaga nilai kekayaan.
Para analis juga menilai bahwa harga emas masih memiliki potensi bergerak fluktuatif hingga akhir tahun. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk terus memantau perkembangan harga emas secara berkala melalui kanal resmi.
Emas tetap diminati sebagai aset lindung nilai
Meski mengalami penurunan, posisi harga emas Antam masih tergolong kuat. Dalam jangka panjang, emas kerap dipilih sebagai instrumen lindung nilai terhadap inflasi dan gejolak ekonomi.
Stabilitas permintaan di dalam negeri, ditambah kepercayaan masyarakat terhadap produk emas bersertifikat, membuat emas Antam tetap menjadi pilihan utama. Hal ini juga tercermin dari konsistensi minat beli pada berbagai pecahan, baik untuk investasi kecil maupun besar.
Dengan pergerakan harga yang dinamis, masyarakat diharapkan dapat menyesuaikan strategi investasi sesuai tujuan finansial masing-masing. Memahami tren harga dan waktu transaksi menjadi kunci agar investasi emas dapat memberikan hasil optimal.
